You are currently viewing Drone Swandiri Raih Penghargaan di Singapura pada Tahun 2016

Drone Swandiri Raih Penghargaan di Singapura pada Tahun 2016

Melalui project drone pangan ini, SI memperoleh penghargaan karena dilihat bagaimana teknologi SI dapat membantu petani dan mendorong kemandirian pangan. Terlebih pangan merupakan satu di antara isu global terkait kegagalan maupun produktifitas pangan.

Drone yang dikembangkan Swandiri Institute mendapat penghargaan di Singapura sebagai lima besar drone terbaik untuk pembangunan yang dihelat govinsider.

Peneliti Swandiri Institute, Arif Munandar mengatakan, penghargaan ini berawal dari project SI yang mengembangkan teknologi UAV (unmanned aerial vehicle) pangan di pertengahan tahun 2015. Program ini didukung oleh United Nations Development Programme Indonesia dan Pulse Lab Jakarta.

“Saat itu kita melakukan uji coba teknologi di Dusun Cempaka, Desa Sungai Itik, Kecamatan Kakap, Kabupaten Kubu Raya,” kata Arif kepada Tribun, Rabu (28/9/2016).

Uji coba penggunaan wahana yang dibangun sendiri dengan modifikasi kamera tersebut dilakukan untuk mendekteksi gangguan nutrisi, hama, penyakit bahkan gulma di lahan pertanian.

Drone for Community Planning Drones

Drone Pangan Swandiri untuk Kemandirian Pangan

Melalui project drone pangan ini, Swandiri memperoleh penghargaan karena dilihat bagaimana teknologi Swandiri dapat membantu petani dan mendorong kemandirian pangan. Terlebih pangan merupakan satu di antara isu global terkait kegagalan maupun produktifitas pangan.

“Kita juga terkejut bisa terpilih sebagai satu di antara nominasi pemenang dalam inovasi award,” terang Arif.

Arif mengatakan, tantangan ke depan perkembangan teknologi adalah memperluas akses teknologi sehingga dapat membantu petani dalam mencegah gagal panen.

SI akan terus melakukan pengembangan teknologi dan mendorong kemudahan dalam mengakses tenologi dengan biaya yang murah untuk kebutuhan dan kepentingan masyarakat.

“Kita berharap dengan penghargaan ini dapat mendorong teknologi drone pangan bisa disebarluaskan baik dalam konteks lokal Kalbar, Indonesia dan dunia,” harap Arif.

Sumber: Tribun Pontianak

Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Arief

Leave a Reply